Thursday, 15 March 2012

Sejarah: Segelintir Kisah Panglima Polem



Oleh Junaidi Mulieng

�SAYA sudah tiga tahun menemani Panglima,� ungkap lelaki tua itu.

�Itu saya lakukan atas kerelaan dan keikhlasan hati saya. Tidak ada bayaran sedikit pun yang saya terima dan saya tidak mengharapkan apa-apa,� lanjutnya.

Namanya Teungku Abdullah. Rambutnya sudah memutih. Dari kaki sampai wajahnya dipenuhi keriput. Ia menyandarkan tubuhnya yang lemas pada sebidang kayu

No comments:

Post a Comment