Oleh Junaidi Mulieng
�SAYA sudah tiga tahun menemani Panglima,� ungkap lelaki tua itu.
�Itu saya lakukan atas kerelaan dan keikhlasan hati saya. Tidak ada bayaran sedikit pun yang saya terima dan saya tidak mengharapkan apa-apa,� lanjutnya.
Namanya Teungku Abdullah. Rambutnya sudah memutih. Dari kaki sampai wajahnya dipenuhi keriput. Ia menyandarkan tubuhnya yang lemas pada sebidang kayu
No comments:
Post a Comment