"Buntut?"-Daud Beureueh mengernyitkan dahi. Adegan ini terjadi pada awal 1980-an di Beureunen-kota kecil 15 kilometer dari Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie. Ketika itu sang Abu-sebutan sehari-hari Daud Beureueh-baru pulang dari tahanan rumah di Jakarta.
Tengah berjalan-jalan di pasar dia melihat sekerumunan orang sibuk mencoret-coret kertas di sebuah kedai kopi. "Sedang apa mereka itu? Kok,
No comments:
Post a Comment